Cegah Kasus MH370, Pesawat Akan Dilacak Real-Time
Berita Terkait
Grafis Terkait
Video Terkait
Seperti diberitakan Channel News Asia, dalam artikel di Wall Street Journal edisi Rabu, 14 Mei 2014, Najib mengakui bahwa pemerintah Malaysia lambat melakukan upaya pencarian dan penyelamatan pada jam-jam awal hilangnya pesawat tujuan Beijing dari Kuala Lumpur tersebut. Ia menyadari bahwa itu adalah kesalahan fatal. (Baca: 4 jam Hilang, Malaysia Baru Mencari MH370)
Namun ia berharap dan menyerukan perubahan agar hal serupa tak terjadi lagi. Najib berharap ada sistem atau regulasi yang memungkinkan pesawat lebih mudah ditemukan dan terlacak. Sebuah teknologi yang membuat sistem komunikasi tidak bisa dimatikan secara manual.
“Pada zaman smartphone dan mobile Internet, pelacakan secara real-time sudah agak terlambat,” kata Najib. "Sangat membingungkan, bagaimana bisa benda sebesar Boeing 777 menghilang tanpa jejak."
Hingga kini 239 orang dalam penerbangan MH370 tidak diketahui nasibnya. Sejumlah spekulasi bermunculan, mulai hancur berkeping-keping hingga pembajakan. Dugaan pembajakan mencuat setelah pesawat diketahui mengubah rute dan mematikan sistem komunikasinya.
Atas dasar itulah The International Civil Aviation Organization (ICAO) mengadakan pertemuan khusus pada awal pekan ini di Montreal untuk membahas seruan penerapan pelacakan real-time pesawat dari satelit, kotak hitam, dan inovasi lain. (Baca: Kasus MH370, Eropa Usulan Aturan Kotak Hitam)
Menurut laporan CNN, sebanyak 40 negara telah sepakat membentuk pelacakan maskapai penerbangan secara global pada Selasa, 13 Mei 2014. Kerangka kerja telah dibuat ICAO, dan rencananya, implementasi itu akan dibentuk pada September mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar